Skip to main content


Batam, 21 Juli 2024
– Dalam beberapa dekade terakhir, Batam terus mengalami pertumbuhan ekonomi yang menakjubkan! Kebijakan, investasi, hingga berbagai proyek strategis yang terus dijalankan, menjadi faktor utama pertumbuhan kawasan lukratif yang mencetak Kepulauan Riau sebagai satu-satunya provinsi di Indonesia yang menyandang 4 gelar KEK (3 KEK Batam & 1 KEK Bintan).

Selain FTZ (Free Trade Zone) yang paralel dengan potensi emas perdagangan Internasional, Batam berhasil menyabet 3 gelar Kawasan Ekonomi Khusus, mulai dari KEK Batam Aero Technic (BAT), KEK Nongsa Digital Park (NDP), KEK Pariwisata Kesehatan, hingga 1 oleh Bintan, yakni KEK Galang Batang.

 

Perkembangan Batam pun tidak lepas dari peran strategis Badan Pengusahaan (BP) Batam dalam mengelola dan mengembangkan wilayah lukratif ini. Sejak berdirinya BP Batam (dulu Otorita Batam) pada tahun 1971, Pulau Batam terus bertumbuh dan berkembang menjadi pusat industri dan perdagangan yang penting di Indonesia.

 

Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, realisasi investasi tahun 2023 secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar Rp. 2.38 triliun atau meningkat 18% jika dibandingkan tahun 2022 lalu.

 

Dalam data tersebut, total realisasi investasi di Batam pada tahun 2023 sebesar Rp. 15.6 triliun. Dengan rincian, investasi dari Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp. 6.8 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp. 8.8 triliun.

 

Peningkatan ini juga tercermin dari banjirnya sumber dolar ke Batam oleh penanam modal asing yang kian mendekati target investasi pada kawasan yang dijuluki Silicon Valley Indonesia sejumlah Rp. 40 Triliun (KEK Nongsa Digital Park).

 

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan Kesehatan Internasional


Sekupang yang merupakan bagian integral dari Kota Batam bersama kawasan Nongsa, tengah dikembangkan menjadi kawasan dengan segudang potensi investasi, yang dinamakan KEK Pariwisata Kesehatan Internasional. 

 

Pada 30 Maret 2024 lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahudin Uno, mengunjungi Sekupang, Kota Batam, tepatnya di Villa Harimau yang merupakan Marketing Resort Serenity Central City, dalam menilik langsung potensi dan pengembangan pariwisata kreatif di kawasan tersebut. 

 

Pihaknya bahkan mendorong Serenity Central City, melalui Central Group sebagai pengembang pionir di Kota Batam dalam mengambil bagian membangun Sekupang menjadi kawasan eksklusif yang dilengkapi oleh Luxury Villa & Resort.

 

Pengelompokkan KEK Pariwisata Kesehatan Internasional ditargetkan seluas 47.17Ha, terbentang sebagian di wilayah Sekupang sebesar 23.10Ha (Wisata Kesehatan Terpadu) & wilayah Nongsa 24.08Ha (Pariwisata).

 

Investasi Tepat untuk Masa Tua yang Aman!

 

Sekupang diperuntukkan untuk Rumah Sakit Internasional, Nursing Academy Internasional, MedTech Park yang dilengkapi MICE (Meetings, Incentive, Convention, & Exhibition), Perumahan Dokter, Dormitory, Hotel & Retail.

 

Sedangkan Nongsa diperuntukkan untuk Retirement Village & Clinic, akomodasi penunjang seperti Cottages, Bungalow, Motel, khusus wisatawan, pasien, dan keluarga pendamping.

 

Jadi, bukankah investasi properti menjadi salah satu dari sekian banyaknya instrumen investasi yang menjanjikan, melihat dari pertumbuhan dan ketahananan sektor properti di setiap gonjang ganjing pasar yang terjadi?

 

Konsultasikan hari ini juga dengan ahli properti Serenity Central City, dan temukan pilihan investasi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansial Anda! +62 811-809-8887

 

Narahubung Serenity Central City

Irvan Febry (+628118098887)

Marketing Communication Supervisor

Serenity Central City

Leave a Reply