Batam, 11 Desember 2024— Kunjungan perdana Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto ke Negeri Bambu, Beijing, China (9/11) dan ke 4 negara lainnya menjadi sorotan media massa, baik itu di dalam maupun luar negeri seperti yang termuat pada beberapa rilis, seperti Reuters – media agensi asal Britania Raya, The Diplomat – asal Washington D.C, Amerika Serikat, dan masih banyak lagi.
Selama 2 pekan terhitung mulai 8 hingga 21 November 2024, Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto melawat ke 5 Negara dan 3 Benua mulai dari Cina, Amerika Serikat, Peru, Brasil, dan Inggris untuk menjalin kerja sama dan berhasil mengantongi komitmen investasi capai US$18,5 Miliar atau setara Rp. 294,08 Triliun (Rp. 15.896/US$).
Prabowo menyatakan bahwasanya pertemuan tersebut sangat produktif dan menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap ekonomi Indonesia.
“Jadi cukup produktif lah pertemuan kita hari ini, mereka sangat ingin masuk ke Indonesia. Bahkan sebagian dari mereka sudah berinvestasi di Indonesia lebih dari 100 tahun. Prestasi mereka juga cukup baik. Saya kira ini menunjukkan optimisme mereka terhadap ekonomi kita,” ujar Prabowo Subianto.
Berdasarkan laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, diketahui turut mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI Budi Djiwandono.
Setelah pelantikan pasangan Presiden dan Wakil Presiden ke-8, ditambah penetapan Kota Batam sebagai KEK Pariwisata Kesehatan Internasional oleh Mantan Presiden ke-7, Joko Widodo, Batam – kota terbesar di Kepulauan Riau – ikut merasakan dampak positif berupa meningkatnya kepercayaan konsumen dan arus investasi yang masuk.
Salah satunya datang dari saudara kandung Presiden ke-8 Indonesia terpilih, Hashim Djojohadikusumo, yang diketahui baru-baru ini membangun pabrik timah bernama PT. Solder Tin Andalan Indonesia (Stania) dalam pembuatan solder di Batam senilai Rp. 400 Miliar.
Seiring dengan penetapan KEK tersebut, Serenity Central City melalui Central Group juga ikut turun mendukung Pemerintah melalui penyediaan hunian inklusif yang bertaraf villa dan resort mewah dengan harga kompetitif sebagai komitmen dalam mendukung keberlanjutan ekonomi di Batam.
“Proyek ini akan mencakup pengembangan berbagai tipe hunian mulai dari unit villa eksklusif hingga resort yang dirancang untuk memberikan kenyamanan dan fasilitas terbaik. Selain itu, Serenity Central City juga menyediakan fasilitas pendukung seperti area rekreasi, pusat kebugaran, dan pusat layanan komunitas untuk meningkatkan kualitas hidup bagi para penghuninya.” ungkat Princip Muljadi selaku CEO Central Group.
“Dengan adanya pengembangan ini, kami berharap dapat membantu mengurangi kesenjangan antara permintaan dan penawaran hunian berkualitas di Batam, terutama di area yang berkembang pesat seperti Nongsa dan Sekupang,” tambah Princip Muljadi.